BERITA

Detail Berita

Ecoenzyme dan Ekobrik

Minggu, 27 Maret 2022 18:27 WIB
303 |   -

Beberapa waktu terakhir, limbah atau sampah menjadi salah satu masalah serius di masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus. Contohnya di kabupaten Sumba Timur, pemerintah daerah sudah berupaya menyediakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini sudah sangat membantu mengatasi masalah kesehatan lingkungan dari kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan. Setiap harinya ada petugas khusus yang menjemput sampah dari rumah-rumah warga.

            Apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah perlu diapresiasi. Namun, tidak cukup sampai di situ, penanganan sampah ini perlu dukungan dari semua pihak. Untuk itu, SMA Negeri 3 Waingapu mengambil bagian dalam penanganan masalah sampah dengan beberapa inovasi yang dilakukan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumba Timur lewat kegiatan workshop.

            SMA Negeri 3 Waingapu mengolah limbah organik dan anorganik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Limbah organik diolah menjadi produk ecoenzyme dan limbah anorganik diolah menjadi produk ekobrik. Produk ini dihasilkan dari sampah yang dikumpulkan oleh guru-guru dan peserta didik dari rumah masing-masing dan dari lingkungan SMA Negeri 3 Waingapu. (vidio ekobrik https://youtu.be/YYbyhTraIkc )

            Produk ekoenzim dihasilkan dari limbah sayur/kulit buah 270 gram, gula merah 90 gram, daun pandan secukupnya sebagai pengharum, dan air 900 ml. Bahan-bahan ini dimasukkan ke dalam sebuah botol plastik bekas ukuran 1,5 liter dan difermentasi selama 3 bulan. Produk ekoenzim dapat digunakan sebagai cairan pembersih lantai dan kamar mandi. (vidio eco-enzymehttps://youtu.be/eGQIun-GMno )

            Selanjutnya, produk ekobrik dibuat dari limbah anorganik berupa sampah plastik yang gunting lalu dimasukkan ke dalam botol plastik bekas berukuran 1,5 liter. Sampah plastik tersebut dipadatkan menggunakan potongan kayu kecil hingga beratnya mencapai 525 gram per botolnya. Botol-botol yang telah terisi penuh selanjutnya dirancang menjadi kursi yang etnik

            Dengan inovasi ini, sampah tidak lagi hanya dibuang dan terkonsentrasi di satu tempat yang akhirnya menimbulkan masalah baru. Tetapi, bisa diolah menjadi sesuatu yang memberi manfaat bagi kehidupan manusia.

            Semoga langkah kecil yang telah diambil oleh SMA Negeri 3 Waingapu ini menjadi langkah awal untuk langkah-langkah selanjutnya demi Sumba Timur Bersinar (Bersih, Indah, Aman, Ramah).


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini